BERIKUT INI
ADALAH PERKEMBANGAN SENAM ARTISTIK DI INDONESIA, PERALATAN-PERALATAN SENAM
ARTISTIK, DAN PERATURAN SENAM ARTISTIKS
Senam Artistik serta perkembangannya di Indonesia
Lahirnya senam artistik di Indonesia
yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963,
yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi
menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963
dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh
olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang
olahraga senam.
Promotornya dapat diketengahkan
tokoh-tokoh dari daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan
atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama
kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional.
Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi
Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet
Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian
Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat
disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh
karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga
pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini
maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba
ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan.
Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga
senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON
VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap
penyelenggaraan PON.
Peraturan Umum Senam Artistik
1. Kejuaraan beregu (Kompetisi I)
- Setiap regu terdiri dari 6 (enam) pesenam
putera/puteri.
- Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putera 6 (enam) alat, puteri 4 (empat) alat.
- Juara beregu (Kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak, dari jumlah 5 (lima) pesenam
terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.
- Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putera 6 (enam) alat, puteri 4 (empat) alat.
- Juara beregu (Kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak, dari jumlah 5 (lima) pesenam
terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.
Nilai maksimum untuk putera adalah : 12 nomor
pertandingan x 50 = 600 (wajib dan pilihan) 6 nomor
pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
Nilai maksimum untuk puteri adalah : 8 nomor
pertandingan x 50 = 400 (wajib dan pilihan) 4 nomor
pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
2. Kejuaraan perorangan serba bisa (Kompetisi II)
- Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik
dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah peserta.
- Dibatasi 3 (tiga) pesenam dari tiap negara/daerah
- Hanya melakukan rangkaian pilihan :
* untuk putera 6 (enam) alat
* untuk puteri 4 (empat) alat
- Juara perorangan serba bisa (Kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada Kompetisi I (wajib & pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat.
- Dibatasi 3 (tiga) pesenam dari tiap negara/daerah
- Hanya melakukan rangkaian pilihan :
* untuk putera 6 (enam) alat
* untuk puteri 4 (empat) alat
- Juara perorangan serba bisa (Kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada Kompetisi I (wajib & pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat.
Nilai maksimum untuk putera = 120
Nilai maksimum untuk puteri = 80
3. Kejuaraan perorangan per alat (Kompetisi III)
- Peserta finalis diambil dari 8 (delapan) pesenam
terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut.
- Dibatasi 2 (dua) pesenam dari tiap negara/daerah, dan hanya 3 (tiga) alat yang boleh diikuti oleh
seorang pesenam
- Hanya melakukan rangkaian pilihan :
* untuk putera 6 (enam) alat
* untuk puteri 4 (empat) alat
- Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi III pada
masing-masing alat.
- Dibatasi 2 (dua) pesenam dari tiap negara/daerah, dan hanya 3 (tiga) alat yang boleh diikuti oleh
seorang pesenam
- Hanya melakukan rangkaian pilihan :
* untuk putera 6 (enam) alat
* untuk puteri 4 (empat) alat
- Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi III pada
masing-masing alat.
Nilai
maksimum untuk putera maupun puteri = 20.
PERALATAN SENAM ARTISTIK
1. UNTUK PUTRA ADA 6 ALAT YANG DI
GUNAKAN
1.
Floor axercise ( lantai )
Ukuran : 12 m x 12 m persegi
.
POMMEL HORSE ( KUDA-KUDA PELANA )
Ukuran: panjang 1.60
m – 1.80 m
Lebar 35
cm
Tinggi 1.10 m
Jarak
pegangan 40 - 45 cm
3. RING
(GELANG – GELNG )
Ukuran: Tinggi 2.8 – 3 m
Jarak antara lingkaran 50 cm
Jari – jari lingkaran 18 cm
4. Parallelbar (palang
sejajar)
Panjang 3.50 m
Jarak 0.48 s/d 0.52 m
Tinggi 2 m
Panjang 3.50 m
Jarak 0.48 s/d 0.52 m
Tinggi 2 m
5. Horse vault
(kuda-kuda lompat)
Panjang 1.20 m
Tinggi 1.35 m
Panjang 1.20 m
Tinggi 1.35 m
6. HORIZONTAL BAR
(PALANG TUNGGAL)
Panjang 2.40 m
Tinggi 2.55 m
Panjang 2.40 m
Tinggi 2.55 m
2. UNTUK
PUTERI ADA 4 (EMPAT) ALAT :
1. HORSE VAULT (KUDA-KUDA
LOMPAT)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.20 m
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.20 m
2. UNEVEN BARS (PALANG
BERTINGKAT)
Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m – 1.60 m
Tinggi palang atas 2.30 m – 2.50 m
Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m – 1.60 m
Tinggi palang atas 2.30 m – 2.50 m
BALANCE BEAM (BALOK
KESEIMBANGAN)
Panjang 5m
Tinggi 1.20 m
Panjang 5m
Tinggi 1.20 m
FLOOR EXERCISE
(LANTAI)
Ukuran 12 x 12 m
Ukuran 12 x 12 m
PERALATAN
SENAM RITMIK
1.
RHYTHMIC BALL
Persyaratan bola tergantung pada
usia dan tingkat pesenam.Anak-anak harus
menggunakan bola dengan diameter antara
14dan 20cm; semua tingkatan lain menggunakan satu
dengandiameter 18-20cm.
Berat bola juga
berbeda berdasarkan tingkat pesenam. Tingkat9 / 10 pesenam harus
menggunakan bola yang beratnya minimal400 gram dan
tingkat 5-8 pesenam harus menggunakan salah satu yang
beratnya 330 gram setidaknya. Pesenam tingkat yang
lebih rendah dapat menggunakan bola yang lebih ringan dengan
berat minimal 200 gram.
BERIRAMA GADA
(RHYTHMIC CLUBS)
Pesenam A akan menggunakan dua klub per rutin. Klub, alatberbentuk botol, harus antara 40 sampai 50cm panjang danharus mempertimbangkan setidaknya 150 gram. Bagian tasklub memiliki diameter maksimum 3cm.
Pesenam A akan menggunakan dua klub per rutin. Klub, alatberbentuk botol, harus antara 40 sampai 50cm panjang danharus mempertimbangkan setidaknya 150 gram. Bagian tasklub memiliki diameter maksimum 3cm.
PITA BERIRAMA
(RHYTHMIC RIBBONS)
Pita dibagi menjadi dua bagian: tongkat yang menempel padapita dan pita itu sendiri. Tongkat adalah 50-60cm panjang dan memiliki diameter maksimum
1cm. Lampiran digunakan untuk
menghubungkan pitamenempel tidak boleh lebih dari 7cm.
Pita harus minimal 6m panjang (5 meter untuk
usia SMP dan 4,5meter untuk anak-anak) dan 4-6 cm
lebar. Pasti beratnya (tanpatongkat) minimal
35 gram (30 gram untuk usia SMP dan
20 gramuntuk anak-anak).
BERIRAMA SIMPAI
(RHYTHMIC HOOP)
Lingkaran itu harus memiliki diameter interior 80 sampai 90cmdan berat minimal 300 gram. Untuk anak-anak, diameterlingkaran adalah ditentukan oleh ukuran pesenam dan harusberat 225 gram.
Lingkaran itu harus memiliki diameter interior 80 sampai 90cmdan berat minimal 300 gram. Untuk anak-anak, diameterlingkaran adalah ditentukan oleh ukuran pesenam dan harusberat 225 gram.
5.
BERIRAMA ROPE (Rhythmic Rope)
Panjang tali dalam proporsi dengan tinggi pesenam. Tali dapat
memiliki bahan anti
slip, yang tidak dapat mencakup lebih dari10cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar